Perempuan Ringkih Itu Terbungkuk Membawa Beban Di Pundak
Usia Telah Menggerogoti Rambut
Tubuh Dan Raut Wajahnya
Tak Muda Lagi Tentu
Karena Ratusan Musim Telah Bertandang Di Tiap Pejaman Mata
Dan...
Ribuan Jalan Kehidupan Yang Getir Telah Pula Di Tapaki
Namun Nasib Masih Enggan Berpihak
Dia Masih Seperti Dulu
Sederhana Tanpa Cita- Cita
Aku Terdiam Menatap Perempuan Itu
Sementara Perjalanan Hidupku Selalu Terjebak Dalam Pemikiran Gila
Perempuan Itu Masih Menanti Sebuah Jawab Atas Pertanyaan Sederhana
“Wahai Tuhan Yang Tinggi Di Singasana, Apa Yang Akan Mengisi Perutku Esok Hari?”
Dan....
Aku Seorang Perempuan biasa
Merasa bukan siapa-siapa didepan perempuan yang bernama Diana
Dengan segala kekuatan jati dirinya….
(Terinspirasi pada catatan Perempuan hebat D. Shahi, ‘pada perempuan yang memeluk anaknya’)
0 komentar:
Posting Komentar