BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 30 April 2010

Woman_Pain...

#Aku...
Meski tak membuatku mati, namun batu itu membuatku teramat membencimu
Meski tak terlalu parah, namun pecahan kaca itu cukup memerihkan kaki dan hatiku
Entahlah, aku sudah lupa berapa ratus kali hal seperti ini terjadi
Aku telah lelah menghitung setiap luka yang kau buat ditubuhku terutama dihatiku
Aku, perempuan yang kau pilih sejak puluhan tahun lalu
Aku perempuan yang kau bilang adalah pilihan jiwamu
Aku perempuan yang melahirkan anakmu
Aku perempuan yang setia lahir bathin padamu
Pernahkah kau sadari itu wahai lelakiku?
Tapi mengapa tak pula pernah lelah kau melukai perasaanku?
Mengapa kau pilih aku jika aku tak pantas buatmu?
Terlalu banyak pertanyaan dibenak nuraniku
Tak satupun tingkah dan perbuatanmu bisa menjawab semua itu
Aku mencintaimu, itulah kenapa aku masih bertahan menunggu kau berubah mesra padaku
Namun, hingga detik ini aku tak yakin apakah aku bisa menerimamu lagi...



#Belahan Jiwaku
Wahai putra semata wayangku
Bunda amat menyayangimu, melebihi sayang bunda pada lelaki itu
Bila kau dewasa nanti, Bunda harap kamu mengerti
Semoga bisa kau fahami
Bahwa cinta memang tak selayaknya begini
Lain waktu, jika sudah tiba masamu memiliki perempuan
Cintailah dia
Sayangi dia
Manjakan dia dengan kata- kata lembut
Belai dia bak bidadari di singgasanamu
Cumbui dia seolah tak akan kau temukan perempuan sehebat dia
Jangan kau buat mereka seperti bundamu
Karena bunda tau, meski tak terucap
Kau sering meratapi nasib bundamu
Kadang bunda lihat tetesan hangat air matamu dalam lelapmu
Bunda yakin Kau akan selalu do'a kan bundamu dengan do'a yang teramat baik
Terimakasih wahai putra semata wayangku
Cintailah bunda sampai dipenghujung hidupmu
Bunda sayang kamu
peluk cium...



#Lelakiku...
Mengapa tak pernah lelah kau melukai lahir dan batinku?
Tanpa ampun kau pukulkan batu itu kedahiku
Kau lempar gelas kaca itu kebadanku
Kau tumpahkan teh panas itu kekepalaku
Kau siramkan jus itu kerambutku
Kau pukul aku kau siksa aku
Tahukah kau lelakiku, seluruh badan dan hatiku sakit karena ulahmu
Seolah aku bukan perempuanmu, aku merasa seperti sampah karena sifatmu
Kata apa lagi yang pantas aku ungkapkan selain kekecewaan yang teramat mendalam?
Kumohon dengan sangat, pergilah dari hidupku dan dari anak semata wayangku...



############
Senang kadang bisa membuatmu tertawa, setidaknya sedikit melupakan derita luka hatimu;
'Untuk seorang sahabat, karena ketegarannya sering membuatku terharu, tersenyum sisnis, dan bahkan tertawa terbahak... karena sebuah keanehan luarbiasa melihat kau bertahan dengannya...'

Selasa, 27 April 2010

Perempuan Tadi Senja...

Tentang perempuan yang aku lihat tadi senja
Ringkih
Tua
Sendirian
Tak berdaya
Tanpa sesiapapun
Suami Anak Cucu

Perempuan Ringkih itu benar- benar sendiri menjalani ketegaran hidupnya
Mataku panas tak terbendung
Tetesan air hangatpun mengalir
Betapa kuat kau wahai perempuan hebat

Berbagilah denganku tentang kisah hidupmu
Apa alasanmu tetap bertahan untuk Tak mengambil jalan pintas
Seperti kabanyakan yang dilakukan para jiwa kerdil
'Tuhan menginginkan saya begini, saya hanya menjalani'

Terimakasih wahai perempuan tua
Perjalananmu mengajarkan ketegaran
Lusuh kulitmu mengajarkan kekuatan
Layu parasmu mengajarkan perjuangan
Putih rambutmu mengajarkan kemandirian
Lemah suaramu mengajarkan kebaikan
Semoga perjuanganmu membuat kami mampu berkaca

Dan Aku hanya seorang perempuan biasa saja
Lagi- lagi Merasa bukan siapa-siapa didepan perempuan yang aku lihat tadi senja dengan segala kekuatan jati dirinya…





*Penghujung April, di senja yang tak begitu kelabu, meratapi hidup perempuan selalu mampu membuatku menitikan air mata*

Rabu, 21 April 2010

Pada Perempuan Yang Bernama Diana…


Perempuan Ringkih Itu Terbungkuk Membawa Beban Di Pundak
Usia Telah Menggerogoti Rambut
Tubuh Dan Raut Wajahnya 
Tak Muda Lagi Tentu
Karena Ratusan Musim Telah Bertandang Di Tiap Pejaman Mata

Dan...
Ribuan Jalan Kehidupan Yang Getir Telah Pula Di Tapaki
Namun Nasib Masih Enggan Berpihak
Dia Masih Seperti Dulu
Sederhana Tanpa Cita- Cita

Aku Terdiam Menatap Perempuan Itu
Sementara Perjalanan Hidupku Selalu Terjebak Dalam Pemikiran Gila
Perempuan Itu Masih Menanti Sebuah Jawab Atas Pertanyaan Sederhana 
“Wahai  Tuhan Yang Tinggi Di Singasana, Apa Yang Akan Mengisi Perutku Esok Hari?”

Dan....
Aku Seorang Perempuan biasa
Merasa bukan siapa-siapa didepan perempuan yang bernama Diana 
Dengan segala kekuatan jati dirinya…. 



(Terinspirasi pada catatan Perempuan hebat D. Shahi, ‘pada perempuan yang memeluk anaknya’)

Jumat, 16 April 2010

Do'a Pagi

Tuhan
Jika harta membuatku lupa dengan penderitaan orang sekitarku, tolong ambil lagi Harta itu dari hidupku
Jika dengan Harta aku bisa menolong sesamaku, tolong tambahkan rizki ku
Jika dengan kehidupan yang prihatin aku bisa merasakan penderitaan orang sekitarku akupun ikhlas menjalaninya
Amin


Sebuah refleksi dari kejadian pagi itu...
Saat seorang tukang becak diam- diam memberi uang pada seorang minta- minta yang buta
Setetes air Bening pun muncul di ujung mata batinku
"Apakah seorang 'bermobil' mampu melakukan itu?"
Karena Memang kadang kesamaan nasib membuat kita peka terhadap orang sekitar kita

What U think bout My Blog?

Powered By Blogger