Miris,
saat salah seorang anak dikelasku mengatakan bahwa Mirna,
teman sebangkunya berhenti sekolah
Awalnya aku cukup senang
saat beberapa waktu lalu sempat bertanya
tentang keadaan keuangan orang tuanya Mirna,
berada,
itulah kata teman akrabnya,
artinya aku sebagai wali kelasnya tak perlu merisaukan
bahwa dia akan berhenti seperti banyak temannya yang lain
yang terpaksa berhenti sekolah karena dicekik masalah keuangan
Pada dasarnya anak didikku yang satu ini (Mirna) termasuk anak yang pinter,
aku yakin dia akan mendapat peringkat lima besar di kelasnya
Tapi,
masalah dimulai saat aku dengar kabar bahwa Mirna dilarang orang tuanya berangkat sekolah
Setiap aku bertanya tak ada jawaban yang jelas baik itu dari Mirna atau teman-temannya..
Aku cukup mengerti,
Selain masalah keuangan,
ada beberapa hal yang menjadi polemik dalam
kehidupan pendidikan di tempat aku mengajar
disana,
tak semua orang merasa punya kepentingan
untuk mendapatkan atau mengenyam pendidikan
Rupanya begitu juga dengan orangtuanya Mirna
Beberapa kali Mirna tidak masuk sekolah tanpa keterangan yg jelas
Alpa
Sakit
Izin
Sebenarnya aku sedih dengan keadaan dan perjuangan anak itu,
Tapi aku tak bisa berbuat banyak...
Support
Motivasi
hanya itu kemampuanku..
Sampai hari ini aku mendapat kabar terjelas tentang salah satu anak didikku yang cerdas itu..
Mirna benar- benar berhenti sekolah
Karena
Semua seragam sekolah nya sudah di cincang orang tuanya..
begitu juga mungkin dengan semua peralatan sekolahnya
Rupanya Mirna telah menyerah dengan segala keterbatasan kemampuannya sebagai anak
dan
Rupanya orangtua Mirna telah habis sabar dengan segala ketegaran anaknya
Sehingga
Merekapun mampu menghancurkan impian Mirna untuk sekolah
Cuma satu do'a Ibu buatmu...
Semoga kau bisa mendapatkan keberhasilan dan impianmu
di lain tempat dan di lain waktu..
Amien
Kamis, 11 Februari 2010
Buatmu...
Diposting oleh Aulia Lima di 17.43
Label: 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar